PRINGSEWU - Masih adanya keluhan petani sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi, membuat Pemkab Pringsewu memerintahkan Kepala Dinas Perkebunan, Kehutanan, Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kabupaten Pringsewu agar lebih intens lagi melakukan pengawasan pada distributor dan pengecer pupuk.
"RDKK yang sudah tersusun dievaluasi kembali. Jangan sampai pupuk selalu menjadi keluhan petani," tegas Bupati Pringsewu KH. Sujadi Saddat didampingi wakilnya Handitya Narapati SZP dan Sekdakab Idrus Efendi, kemarin.
Untuk itu dinas terkait diwanti-wanti untuk memberikan prioritas terkait penangan pupuk bersubsidi ini. Pihak pemkab menurutnya, akan melakukan penilaian serta evaluasi terhadap keberhasilan pelaksanannya di lapangan.
Bahkan, menurut orang nomor satu dijajaran Pemkab Pringsewu itu, bila memang diperlukan juga akan dibentuk tim khusus menangani pengawasannya. "Kalau memang dirasa perlu membentuk tim kusus pengawasan pupuk maka Pemkab Pringsewu akan membuat. Dimana tim ini tugasnya mengawasi pupuk hingga sampai ke petani," tegasnya.
Bupati juga meminta petani tak dengan mudah menyetok pupuk, namun melihat kebutuhannya. ”Kadang petani belum saatnya pemupukan juga sudah siapkan stok. Beli untuk antisipasi kelangkaan pupuk. Boleh-boleh saja, tetapi harus juga sesuai kebutuhan dan memikirkan orang lain," harapnya.
Menyinggung distribusi pupuk yang memang terjamin, menurutnya, pupuk akan aman solusinya tidak ada distributor nakal. Kemudian tidak ada penimbunan, serta distributor melakasanakan tugasnya sesuai dengan aturan.
Selain itu, kelangkaan pupuk yang memang menjadi kendala pada setiap musim tanam. Untuk itu distributor diminta jangan mengambil yang bukan wilayahnya.
“Jadi distribusikan sesuai daerah tugas distributor, jangan menyimpang," harapnya. Petani juga diminta harus mulai berani tak terlalu bergantung pada pupuk kimia dan beralih menggunakan pupuk organik. (kim/sag)
Sumber : radaratanggamus.co.id
0 komentar:
Posting Komentar
Sedulur-sedulur jangan lupa komentarnya ya!