PRINGSEWU – Penyakit demam berdarah dengue (DBD) masih jadi ancaman serius di Pringsewu. Di Rumah Sakit Mitra Husada (RSMH) Pringsewu, hingga akhir Februari 2012 tercatat 72 pasien DBD menjalani perawatan.
Direktur Operasional RSMH Pringsewu dr. Th Niken, Sp.KK. membeberkan, dari 72 pasien tersebut, jumlah penderita DBD asal Pringsewu paling banyak yakni 37 orang. Lalu Tanggamus 20 orang, Lampung Tengah (7), Pesawaran (7), dan Bandarlampung (1).
’’Dari jumlah itu, dua di antaranya pernah menjalani perawatan di instalasi high care unit (HCU) yakni Esa Geo Mandala (9) asal Pagelaran, Pringsewu, dan Surahman (71). warga Tanjungrejo, Kecamatan Kedondong, Pesawaran,’’ tuturnya.
Terkait merebaknya DBD, Dinas Kesehatan Pringsewu diminta lebih aktif melakukan antisipasi dan penanganan pasien. Direktur lembaga studi kebijakan parsitipatif (LSikap) Lampung Bambang Sumantri menekankan perlunya Diskes lebih proaktif lagi. Mengingat, masyarakat perlu dibekali pengetahuan yang cukup terkait DBD.
’’Petugas Diskes harus lebih diberdayakan lagi memberikan pencerahan pada masyarakat tentang seluk-beluk DBD. Tak hanya ketika DBD sudah menyerang. Tapi langkah antisipasi pun diperlukan agar tak terus jatuh korban akibat penyakit mematikan ini,’’ terang dia.
Pada lain sisi, Bambang juga berharap Diskes Pringsewu harus mengedepankan penanganan pencegahan DBD ketimbang setelah jatuh korban. ’’Selama ini aturan penanganan DBD yang dijadikan alasan mengapa mereka tak dapat segera mengambil tindakan, namun perlu kepekaan dari dinas kesehatan terhadap keresahan masyarakat atas merebaknya DBD di satu daerah,’’ pintanya.
Berpegang dari inventarisasi daerah endemik DBD, menurutnya, Diskes juga harus dapat mengambil langkah prioritas penangan sebelum penyakit ini mewabah. Diketahui, terkait penangan DBD, Diskes Pringsewu seperti diutarakan Kadisnya, dr. Endang Budiarti, telah mengambil langkah. Antara lain menyosialisasikan penangan DBD termasuk menggalakkan gerakan 3M.
0 komentar:
Posting Komentar
Sedulur-sedulur jangan lupa komentarnya ya!