Headlines News :
Home » » Kabid Kebersihan Kota Bandarlampung Meninggal Saat Hearing DPRD

Kabid Kebersihan Kota Bandarlampung Meninggal Saat Hearing DPRD

Written By Unknown on 3/02/2012 | 21.13

Radar Lampung. RAPAT dengar pendapat (RDP) antara Komisi C DPRD Bandarlampung dengan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (Disbertam) kemarin (1/3) geger. Dalam hearing tersebut, Kabid Kebersihan Jhoni Fayakun meninggal akibat serangan jantung.

RDP yang dilangsungkan sejak pukul 11.00 WIB itu memang tidak seperti biasanya. Kesan akrab begitu terlihat dari sesi pembicaraan yang mengupas tentang program yang akan dilaksanakan Disbertam Bandarlampung tahun ini.

Sesi tanya jawab berlangsung lancar. Bahkan sebelumnya, Ketua Komisi C Barlian Mansyur yang memimpin hearing sempat memperkenalkan masing-masing personel komisi yang notabene sebagiannya wajah baru hasil rolling yang dilakukan 21 Februari lalu.

Jajaran komisi yang hadir antara lain Wakil Ketua Komisi C Handrie Kuniawan serta sejumlah anggota: Ratna Hapsari Barusman, Agusman Arief, Hendri Kesinjer, Hanafi Pulung, dan Wahyu Lesmono yang notabene ketua Fraksi PAN. Sementara dari satker yang hadir di antaranya Kadisbertam Budiman, termasuk Jhoni Fayakun dan jajarannya. Jhoni sendiri kali pertama hadir dari sekian banyak agenda hearing yang telah dilakukan oleh komisi C sebelumnya. 

Hanafi Pulung, anggota Fraksi PDI Perjuangan, dalam kesempatan itu sempat melontarkan satu pertanyaan menyangkut kerja sama Disbertam dengan Dinas Perhubungan (Dishub) terkait pengelolaan sampah di sejumlah terminal. Pertanyaan itu pun dijawab dengan lugas oleh Jhoni.

Dia menuturkan, pihaknya sempat melakukan koordinasi dengan Dishub menyangkut pengelolaan sampah terminal yang hingga kini masih ditangani mereka. ’’Saya sempat datangi Dishub menyangkut upaya kerja sama itu. Tetapi ini belum selesai. Semua masih dibicarakan, baik menyangkut armada dan upaya pengangkutan sampah itu sendiri,” jawab Jhoni.

Saat itu, suasana berubah tegang. Sebelum menjelaskan lebih spesifik tentang program ke depan, Jhoni tiba-tiba berteriak. ’’Saya bukan ustad. Tetapi ingatlah, satu pekerjaan jika tidak diserahkan pada ahlinya, maka tunggulah kehancurannya!’’ ucap dia seraya mengacungkan tangan kanannya ke atas.

Belum tuntas dengan kalimatnya, Jhoni terengah-engah. Dia mengalami sesak napas. Beberapa kali ia menyebut ’’Ya Allah, Ya Allah’’ sembari memegang dada. Spontan, Wahyu Lesmono yang berada persis di sampingnya panik. ’’Astagfirullah, cepat bantu!’’ kata Wahyu sambil memegang tubuh Jhoni.
Sejumlah anggota dewan dan jajaran Disbertam berupaya memegangi tubuh pria kelahiran Tanjungkarang, 22 Juni 1959, tersebut. Anggota DPRD lainnya  berteriak di luar ruangan meminta pertolongan anggota Satpol PP.
Wakil Ketua DPRD Heru Sambodo, Agusman Arif, termasuk Kadisbertam Budiman turut membantu mengangkat tubuh suami Nurlela itu ke dalam mobil Mitsubishi Pajero Sport BE 1993 BF warna putih milik Barlian Mansyur. Tak menunggu lama, kendaraan melesat cepat menuju Rumah Sakit Bumi Waras.

Namun, Tuhan berkehendak lain. Pria yang memiliki dua anak itu tak bisa diselamatkan. ’’Innalillahi wainnailaihi rojiun,” ucap Budiman seraya menarik napas panjang di ruang UGD tempat terakhir Jhoni dirawat.

Selang beberapa jam kemudian, kerabat dekat termasuk rekan-rekan Jhoni berduyun-duyun menengok. ’’Ya, jasad beliau segera dibawa ke rumah duka di Jl. Gatot Subroto Gang Payakun, Garuntang. Rencananya besok (hari ini, Red) dikebumikan di tempat pemakaman keluarga di Rawalaut, tidak jauh dari Stadion Pahoman,” tuturnya.
Sebelum dimakamkan, lanjut Budiman, jenazah akan disalatkan di Masjid Al Amin. Sambil menunggu salah satu anaknya yang kini masih berada di Bogor.
Jhoni memang sudah lama mengidap penyakit jantung. Hal ini pun sempat disampaikan langsung ke rekan sejawat termasuk pimpinannya. Kepada Radar Lampung, Jhoni juga sempat menceritakan kondisinya belum lama ini.

 ’’Saya bolak-balik ke RS Harapan Kita dan sejumlah rumah sakit. Maklum, kondisi jantung saya semakin parah. Saya tetap tabah dan selalu bersyukur atas apa yang telah diberikan. Kita nikmati saja,’’ tutur Jhoni di ruang kerjanya ketika itu.    

Budiman pun membeberkan bahwa dirinya sempat mendapatkan laporan langsung dari Jhoni. ’’Beberapa minggu lalu, ia (Jhoni) sempat menyampaikan kepada saya kalau dirinya melakukan medical checkup di Jakarta. Saya sangat memahami kondisi beliau. Sebagai atasan yang baru beberapa bulan duduk di Disbertam. Secara pribadi dan atas nama rekan-rekan, saya mengucapkan turut berbela sungkawa. Beliau sosok yang tekun dan selalu bertanggung jawab atas pekerjaannya,” ujar Budiman
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Sedulur-sedulur jangan lupa komentarnya ya!

 
Support : Creating Website | AFAS | Ali Topan
Copyright © 2012. kabarpringsewu - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website Inspired Wordpress Hack
Proudly powered by Blogger