TRIBUNLAMPUNG.co.id - Bupati Pringsewu Sujadi Saddat mengatakan, untuk sementara siswa SDN I Tulung Agung, Kecamatan Gading Rejo dibiarkan dulu belajar di tempat yang ada. Kendati demikain, ia berjanji segera mungkin memperbaiki sekolah tersebut.
"Sementara kita biarkan dulu untuk belajar di tempat yang ada. Mungkin jika ada tanggap darurat, kita retaskan dari dana tanggap darurat (perbaikannya)," ungkap Sujadi, Rabu (7/3).
Akan tetapi, menurut Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan dan Pariwisata (Disdikbudpar) Pringsewu Syamsir, untuk perbaikan SDN I Tulung Agung itu tidak begitu mendesak. Sebab proses KBM tidak terhambat dan masih tetap berjaan. Terkecuali jika seluruh bangunan sekolah itu roboh maka dana darurat bisa digunakan."Kalau ini tidak (roboh semua), masih ada dua tiga kelas yang kami pakai. Jadi bisa bergantian," tukasnya.
Syamsir mengatakan, sebetulnya SDN I Tulung Agung telah mendapat dana alokasi khusus (DAK) 2011 untuk rehabilitasi fisik. Namun, lantaran DAK tersebut pelaksanaannya mepet akihir tahun, karena menunggu juklak dan juknis, sehingga dilaksanakan di tahun 2012.
"Tapi beum sampai diperbaiki sekolah itu sudah roboh duluan," ungkapnya sembari mengatakan perbaikan sekolah itu akan dimulai April.
Pasca ambrolnya atap kelas empat di sekolah tersebut, pihak sekolah memberlakukan kegiatan belajar mengajar hingga sore. Untuk kelas empat, lima, enam mulai dari pukul 07.20 WIB- 12.10 WIB dan kelas satu, dua dan tiga mulai pukul 13.00 WIB-17.00 WIB.
Syamsir mengatakan, DAK peruntukkannya khusus SD dan SMP. Sementara nilai DAK 2011 lebih kurang Rp 15 miliar, sedangkan DAK 2012 Rp 50 miliar. Alokasi per sekolah, rehab berat Rp 284 juta untuk SD dan SMP Rp 285 juta. Masing-masing untuk tiga lokal.
Ia mengungkapkan, ada 150 sekolah yang terdiri SD dan SMP akan menuai perbaikan dari dana tersebut. "Insya Allah akhir 2012 tidak ada sekolah rusak di Pringsewu," ujarnya.
"Sementara kita biarkan dulu untuk belajar di tempat yang ada. Mungkin jika ada tanggap darurat, kita retaskan dari dana tanggap darurat (perbaikannya)," ungkap Sujadi, Rabu (7/3).
Akan tetapi, menurut Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan dan Pariwisata (Disdikbudpar) Pringsewu Syamsir, untuk perbaikan SDN I Tulung Agung itu tidak begitu mendesak. Sebab proses KBM tidak terhambat dan masih tetap berjaan. Terkecuali jika seluruh bangunan sekolah itu roboh maka dana darurat bisa digunakan."Kalau ini tidak (roboh semua), masih ada dua tiga kelas yang kami pakai. Jadi bisa bergantian," tukasnya.
Syamsir mengatakan, sebetulnya SDN I Tulung Agung telah mendapat dana alokasi khusus (DAK) 2011 untuk rehabilitasi fisik. Namun, lantaran DAK tersebut pelaksanaannya mepet akihir tahun, karena menunggu juklak dan juknis, sehingga dilaksanakan di tahun 2012.
"Tapi beum sampai diperbaiki sekolah itu sudah roboh duluan," ungkapnya sembari mengatakan perbaikan sekolah itu akan dimulai April.
Pasca ambrolnya atap kelas empat di sekolah tersebut, pihak sekolah memberlakukan kegiatan belajar mengajar hingga sore. Untuk kelas empat, lima, enam mulai dari pukul 07.20 WIB- 12.10 WIB dan kelas satu, dua dan tiga mulai pukul 13.00 WIB-17.00 WIB.
Syamsir mengatakan, DAK peruntukkannya khusus SD dan SMP. Sementara nilai DAK 2011 lebih kurang Rp 15 miliar, sedangkan DAK 2012 Rp 50 miliar. Alokasi per sekolah, rehab berat Rp 284 juta untuk SD dan SMP Rp 285 juta. Masing-masing untuk tiga lokal.
Ia mengungkapkan, ada 150 sekolah yang terdiri SD dan SMP akan menuai perbaikan dari dana tersebut. "Insya Allah akhir 2012 tidak ada sekolah rusak di Pringsewu," ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar
Sedulur-sedulur jangan lupa komentarnya ya!