Headlines News :
Home » » Pringsewu Cari Terobosan Terkait Keterpaduan Pembangunan

Pringsewu Cari Terobosan Terkait Keterpaduan Pembangunan

Written By Unknown on 2/03/2012 | 19.01

PRINGSEWU – Kabupaten Pringsewu terus mencari terobosan untuk menggali potensi yang diringi dengan penataan wilayah salah satunya melalui lokakarya keterpaduan pembangunan di Kabupaten Pringsewu yang digelar oleh Badan Koordinasi Penataan Ruang (BKRD) Bappeda Pringsewu, di aula STMIK Pringsewu, Rabu (1/2). 

Staf Ahli Kementerian Kehutanan (Kemenhut) RI Prof. Dr. Ir. S. Awang, M.Sc., yang dihadirkan dalam kegiatan yang dibuka Bupati Pringsewu KH. Sujadi Saddat, optimis Pringsewu bisa menjadi sebuah kabupaten niaga. Ini terlihat dari posisinya yang bagus di antara kabupaten lainnya.

“Prospek Pringsewu sangat bagus dimulai sejak dari zaman kolonial Belanda sebagai daerah kolonisasi hingga menjadi kabupaten saat ini. Bila dilihat sector niaga juga terus tumbuh ini juga terlihat dari geliat usaha yang terus tumbuh dan berkembang,” ungkapnya.

Dikatakan oleh Prof. Awang, peran Bappeda dalam hal ini sangat penting, yakni menjadi wadah untuk mengkoordinasikan pembangunan. ”Pringsewu yang multicultur menjadi contoh Indonesia mini. Bisa terus berkembang namun perlu support semua pihak,” tegasnya. 

Selain staf ahli dari Kemenhut, lokakarya itu juga menghadirkan Direktur Klinik Bisnis BDS Harmoni Jakarta Drs. Idrus Zen, Ir. Taryono ahli HKM dan Koordinator PNPM Lampung Ir. Jhon Odius. Selain itu dihadiri pula Kadis Kehutanan Provinsi Lampung Ir. Warsito, Sekretaris Kabupaten Pringsewu Drs. H. Idrus Effendi, para asisten dan staf ahli serta instansi terkait dan stakeholder di Kabupaten Pringsewu.

Bupati Pringsewu KH. Sujadi dalam kesempatan itu mengatakan, kabupaten yang dipimpinnya merupakan wilayah yang sangat strategis dan dapat berkembang pesat. “Tidak tertutup kemungkinan daerah ini kedepan juga akan menjadi kota. Mengingat perkembangan dan  kemungkinannya juga cukup besar,” katanya.

Dikatakan bupati, Kabupaten Pringsewu yang memiliki luas wilayah 625 km2, 7.557 hektare di antaranya merupakan kawasan hutan lindung (Register 21 dan 22). “Sebagai kawasan hutan lindung, daerah tersebut merupakan wilayah strategis sebagai sumber air. Namun sayang kondisinya mulai memprihatinkan,” ujarnya.

Bupati berharap lokakarya ini dapat melahirkan ide dan gagasan, terobosan maupun solusi serta rekomendasi yang akan dijadikan bahan masukan yang sangat berarti bagi Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah. ”Ini diperlukan untuk menyusun strategi dan rencana yang tertuang dalam program-program utama, renstra, serta rencana kerja Pemda Kabupaten Pringsewu,” ujarnya. (sag)

Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Sedulur-sedulur jangan lupa komentarnya ya!

 
Support : Creating Website | AFAS | Ali Topan
Copyright © 2012. kabarpringsewu - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website Inspired Wordpress Hack
Proudly powered by Blogger