TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Sejumlah pasien dengan asuransi kesehatan PT ASKES (Persero) di Pringsewu mengeluh. Pasalnya, Rumah Sakit Umum Pringsewu (RSUP) mendadak membuat kebijakan tidak melayani pasien dengan asuransi kesehatan tersebut.
"Saya kan ke sini ingin berobat, datang dari jam sembilan, tapi pelayanan askes-nya sementara tidak melayani," ujar warga Pekon Sukoharjo III, Kecamatan Sukoharjo yang enggan disebut namanya tersebut, Selasa (13/3).
Ia mengaku kecewa, selain itu, menurutnya tidak hanya dia sendiri yang mengalami nasib serupa. Bahkan ada yang hendak mengambil obat jadi tertunda. "Seharusnya jika ingin tutup sementara, ada kejelasan dari pihak rumah sakit," tambahnya.
Saat itu, ia mengatakan jika kedatangannya ke rumah sakit untuk berobat ke tiga kalinya ke spesialis paru-paru."Masak saya mau berobat mesti ditunda-tunda," ungkapnya. Padahal sebelumnya berjalan lancar dan baru kali ini terjadi hambatan yang demikian.
Sementara Direktur Rumah Sakit Umum Pringsewu dr Djohan Luis membenarkan jika pelayanan dengan askes sempat terganggu. "Tapi semua sudah dilayani," ungkapnya. Kemarin, lanjut Djohan, ada ketentuan baru soal sistem rujukan berjenjang.
Pasien askes berobat ke rumah sakit melalui rujukan puskesmas. "Oleh karena itu kami konfirmasi dulu boleh tidak berobat tanpa melalui rujukan puskesmas," ungkapnya.Ternyata, tambah Djohan tidak masalah.
Akan tetapi, lanjutnya, ke depan harus melalui rujukan berjenjang sesuai aturan Undang-Undang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Menurutnya agar terjadi keteraturan, supaya pihak puskesmas juga mempunyai peranan dalam melayani kesehatan di tingkat primer.
Ia mengharap, agar pasien tidak perlu khawatir karena saat ini puskesmas difasilitasi alat pelayanan kesehatan plus. Seperti laboraturium untuk pemeriksaan dasar. Sehingga, tambah Djohan, persoalan tersebut karena adanya diskomunikasi.
"Saya kan ke sini ingin berobat, datang dari jam sembilan, tapi pelayanan askes-nya sementara tidak melayani," ujar warga Pekon Sukoharjo III, Kecamatan Sukoharjo yang enggan disebut namanya tersebut, Selasa (13/3).
Ia mengaku kecewa, selain itu, menurutnya tidak hanya dia sendiri yang mengalami nasib serupa. Bahkan ada yang hendak mengambil obat jadi tertunda. "Seharusnya jika ingin tutup sementara, ada kejelasan dari pihak rumah sakit," tambahnya.
Saat itu, ia mengatakan jika kedatangannya ke rumah sakit untuk berobat ke tiga kalinya ke spesialis paru-paru."Masak saya mau berobat mesti ditunda-tunda," ungkapnya. Padahal sebelumnya berjalan lancar dan baru kali ini terjadi hambatan yang demikian.
Sementara Direktur Rumah Sakit Umum Pringsewu dr Djohan Luis membenarkan jika pelayanan dengan askes sempat terganggu. "Tapi semua sudah dilayani," ungkapnya. Kemarin, lanjut Djohan, ada ketentuan baru soal sistem rujukan berjenjang.
Pasien askes berobat ke rumah sakit melalui rujukan puskesmas. "Oleh karena itu kami konfirmasi dulu boleh tidak berobat tanpa melalui rujukan puskesmas," ungkapnya.Ternyata, tambah Djohan tidak masalah.
Akan tetapi, lanjutnya, ke depan harus melalui rujukan berjenjang sesuai aturan Undang-Undang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Menurutnya agar terjadi keteraturan, supaya pihak puskesmas juga mempunyai peranan dalam melayani kesehatan di tingkat primer.
Ia mengharap, agar pasien tidak perlu khawatir karena saat ini puskesmas difasilitasi alat pelayanan kesehatan plus. Seperti laboraturium untuk pemeriksaan dasar. Sehingga, tambah Djohan, persoalan tersebut karena adanya diskomunikasi.
0 komentar:
Posting Komentar
Sedulur-sedulur jangan lupa komentarnya ya!