PRINGSEWU (Lampost): Ratusan pengunjung terpukau menyaksikan pergelaran seni yang disuguhkan sanggar-sanggar seni dari Kabupaten Pringsewu, serta penampilan musik dan tari dari Diklat Anjungan Lampung dalam pentas seni di anjungan Lampung Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Minggu (4-3).
Acara itu menampilkan pemusik tradisional Lampung, lagu-lagu pop Lampung, serta tari kreasi baru, yaitu bebay begawi, ngerang pakhi, muli bekipas, dan bedana ketipung.
Suara petikan gitar tunggal dan gambus Lampung mengiringi lantunan sagata atau pantun berbahasa Lampung. Sagata merupakan bagian gelar seni Pemerintah Kabupaten Pringsewu. Acara yang dihadiri Bupati Pringsewu Sujadi Saddat, Ketua DPRD Ilyasa, kepala satuan kerja, dan para kepala sekolah ini menambah suasana keakraban.
Pentas seni musik dan tari yang berlangsung selama 2,5 jam ini mengemban misi mengenalkan potensi budaya dan pariwisata serta keunggulan Kabupaten Pringsewu. Selain menampilkan musik dan tari, pada kesempatan tersebut juga dipamerkan berbagai produk serta suvenir khas Lampung.
Bupati Pringsewu mengatakan dalam usia yang ketiga Kabupaten Pringsewu dan seratus tiga hari kepemerintahannya, sudah saatnya bagi Pringsewu bangkit dan memajukan segenap potensi yang ada, termasuk seni dan budaya, demi kemakmuran masyarakat Pringsewu.
Khusus mengenai budaya, Bupati mengharapkan seni tradisi asli Pringsewu lebih tergali dan dapat tampil sejajar dengan potensi budaya daerah lain. "Budaya harus menjadi perekat keragaman yang ada di masyarakat," ujarnya.
Tim kesenian Pemerintah Kabupaten Pringsewu dipimpin Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pringsewu Samsir, beranggotakan Sanggar Jejama Secancanan, Bulan Temanggal, Bunga Nilam, SMA 1 dan 2 Pringsewu, SMA 1 Pagelaran, SMA Muhammadiyah Pringsewu, SMA Xaverius, serta SMP Negeri 1 Pringsewu dengan pemandu acara Tian Hestiarto dan Fitri Paula.
Samsir, melalui Kasi Kesenian Suchairi Sibarani, menyampaikan terima kasih atas dukungan komunitas masyarakat Pringsewu se-Jabodetabek yang turut menyukseskan acara tersebut. Dia berjanji terus mengembangkan dan mengenalkan seni musik dan tari khas Lampung yang menjadi aset pariwisata Pringsewu ke tingkat nasional dan dunia luar.
Acara itu menampilkan pemusik tradisional Lampung, lagu-lagu pop Lampung, serta tari kreasi baru, yaitu bebay begawi, ngerang pakhi, muli bekipas, dan bedana ketipung.
Suara petikan gitar tunggal dan gambus Lampung mengiringi lantunan sagata atau pantun berbahasa Lampung. Sagata merupakan bagian gelar seni Pemerintah Kabupaten Pringsewu. Acara yang dihadiri Bupati Pringsewu Sujadi Saddat, Ketua DPRD Ilyasa, kepala satuan kerja, dan para kepala sekolah ini menambah suasana keakraban.
Pentas seni musik dan tari yang berlangsung selama 2,5 jam ini mengemban misi mengenalkan potensi budaya dan pariwisata serta keunggulan Kabupaten Pringsewu. Selain menampilkan musik dan tari, pada kesempatan tersebut juga dipamerkan berbagai produk serta suvenir khas Lampung.
Bupati Pringsewu mengatakan dalam usia yang ketiga Kabupaten Pringsewu dan seratus tiga hari kepemerintahannya, sudah saatnya bagi Pringsewu bangkit dan memajukan segenap potensi yang ada, termasuk seni dan budaya, demi kemakmuran masyarakat Pringsewu.
Khusus mengenai budaya, Bupati mengharapkan seni tradisi asli Pringsewu lebih tergali dan dapat tampil sejajar dengan potensi budaya daerah lain. "Budaya harus menjadi perekat keragaman yang ada di masyarakat," ujarnya.
Tim kesenian Pemerintah Kabupaten Pringsewu dipimpin Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pringsewu Samsir, beranggotakan Sanggar Jejama Secancanan, Bulan Temanggal, Bunga Nilam, SMA 1 dan 2 Pringsewu, SMA 1 Pagelaran, SMA Muhammadiyah Pringsewu, SMA Xaverius, serta SMP Negeri 1 Pringsewu dengan pemandu acara Tian Hestiarto dan Fitri Paula.
Samsir, melalui Kasi Kesenian Suchairi Sibarani, menyampaikan terima kasih atas dukungan komunitas masyarakat Pringsewu se-Jabodetabek yang turut menyukseskan acara tersebut. Dia berjanji terus mengembangkan dan mengenalkan seni musik dan tari khas Lampung yang menjadi aset pariwisata Pringsewu ke tingkat nasional dan dunia luar.
0 komentar:
Posting Komentar
Sedulur-sedulur jangan lupa komentarnya ya!