Headlines News :
Home » » Menumpuk di Gudang, Petani Masih Kesulitan Pupuk

Menumpuk di Gudang, Petani Masih Kesulitan Pupuk

Written By Unknown on 1/20/2012 | 13.26

PRINGSEWU - Inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Komisi B DPRD Pringsewu ke Gudang Penyimpanan Pupuk  (GPP) Pusri Pringsewu mendapati 921 ton pupuk Urea yang tak terserap ditahun 2011 lalu menumpuk di gudang itu. Kondisi ini berbeda di lapangan dimana petani kini justru kerap mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi.

Turun lapangan yang dilakukan parawakil rakyat itu menyikapi munculnya pupuk bersubsidi yang justru tak terserap sepenuhnya di lapangan ditahun 2011 lalu saat rapat dengar pendapat beberapa hari lalu dengan pihak terkait. Dimana pupuk yang tidak terserap tersebut tidak di kembalikan ke pemerintah namun menumpuk karena dikembalikan lagi ke produsennya yakni PT. Pusri. 

Ketua Komisi B DPRD Pringsewu Irwan Chaniago, bersama sekretarisnya Zulmar, Bendahara Sudewi dan para anggota Sasmiati, Johan Arifin, Suhairi Amin, Asita Nurgaya memimpin sidak yang juga diikuti perwakilan dari Dinas Pertanian Iskandar Muda dan pengawas Pupuk Kabupaten (PPK) Pusri Edi Kumala Jaya, serta dari distributor.

PPK Pusri wilayah Pringsewu-Tanggamus Edi K., menjelaskan, untuk 921 ton pupuk yang tidak terserap ke petani ditahun lalu masih ada di GP Pusri. "Pupuk bersubsidi sebanyak 921 ton  pada saat jatuh tempo tidak tertebus tahun lalu, kembali lagi ke produsen. Disebut pupuk bersubsidi kalau sudah tertebus dan sampai ke petani," jelasnya.

Dia beralasan penumpukan pupuk di GPP karena tidak ditebus. Dimana pada saat itu jatah pupuk mengacu SK yang ada keberadaannya simpang siur. Sementara begitu ada penambahan, waktunya sudah mepet  pada akhir tahun.

"Pupuk yang berjumlah 921 ton tidak terserap dan kembali ke produsen. Karena saat relokasi keluar gudang waktunya sempit bertepatan akhir tahun. Sehingga pupuk itu tidak sempat tersalurkan. Selain itu petani juga belum membutuhkan," kata Edi Kumala.
Sekretaris Komisi B, Zulmar didampingi Ketuanya Irwan Chaniago mengatakan, kunjungan yang merekalakukan merupakan tindak lanjut dari hearing beberapa waktu lalu. Dimana mengemuka adanya pupuk yang tidak terserap 921 ton. 

"Tahun ini akan benar-benar ditertibkan. Kalau ada yang nakal agar ditindak sehingga tidak ada kelangkaan pupuk dan petani tidak akan menjerit karena sulit mendapatkan pupuk," singkatnya.

Sementara itu, Kabid Sarana dan Prasarana di Dinas Pertanian Pringsewu Iskandar Muda mengatakan, untuk tahun 2012 kebutuhan pupuk urea berkisar 13 ribu ton. Dimana pengajuannya sudah disampaikan ke pemprov. "Untuk pupuk 921 ton yang tidak diserap oleh distributor masih disimpan di gudang Pusri. Sementara dinas hanya melaporkan ke Bupati Pringsewu," tandasnya.

Kepala Gudang Pupuk Pusri Karnadi mengatakan, keberadan gudang penyimpnan pupuk di Pringsewu untuk melayani dua kabupaten. Yakni Tanggamus dan Pringsewu dengan kapasitas 5.000 ton dan baru masuk sekitar 4.500 ton untuk persiapan musim tanam. "Pupuk sudah datang mulai awal Desember lalu saat ini sudah ada sekitar 4.500 Ton di gudang," tutupnya. (kim)

sumber: radartangamus.co.id
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Sedulur-sedulur jangan lupa komentarnya ya!

 
Support : Creating Website | AFAS | Ali Topan
Copyright © 2012. kabarpringsewu - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website Inspired Wordpress Hack
Proudly powered by Blogger