Headlines News :
Home » » Sebelum Dilantik, 6 Pejabat Eselon II dan III Tes baca Al-Quran dan Al-Kitab

Sebelum Dilantik, 6 Pejabat Eselon II dan III Tes baca Al-Quran dan Al-Kitab

Written By Unknown on 1/20/2012 | 13.23

PRINGSEWU - Ada yang unik dan berbeda dari pelantikan pejabat dari biasanya di Kabupaten Pringsewu. Usai melantik enam pejabat di eselon II dan III yang didominasi para pegawai yang sebelumnya bertugas di Bandarlampung (impor-red), Bupati Pringsewu KH. Sujadi Saddat tiba-tiba memerintahkan lima yang dilantik yang beragama Islam untuk menjalani tes membaca Alquran. Sementara satu pejabat yang beragama Nasrani diminta membaca Alkitabnya Injil.

Mengingat perintahnya spontan, keenam pejabat terlihat sempat berubah raut wajahnya. Sementara satuan kerja yang hadir termasuk wakil Bupati Handitya Narapati SZP dan sekdakab Drs. Idrus Efendi hanya tersenyum kecil. Setelah para petugas mempersiapkan meja dan kursi Bupati Pringsewu KH. Sujadi langsung memimpin tes baca Alquran yakni surat Ali Imron ayat 26 dan ayat Qursi. Sementara dua rohaniawan yang bertugas saat pengangkatan sumpah para pejabat diminta menjadi saksinya bersama undangan lainnya yang hadir. 

Layaknya sebuah tes, Bupati Pringsewu memanggil nomor urut masing-masing pejabat. Dimulai dari Imron Rasyid, S.Sos, M.M., sebagai Staf Ahli Bupati Pringsewu Bidang Kemasyarakatan dan SDM diminta membacakan surat dalam Alquran yang ayat serta suratnya ditentukan oleh bupati serta membaca Ayat Qursi. 
Begitu seterusnya  para pejabat eselon II lainnya yakni Ir.Tabrani Mahfi, MP sebagai  Kadis Perkebunan, Kehutanan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Pringsewu. Kemudian pada jajaran Eselon III.A yakni Syafriyadi AP, M.Si (Kabag Keuangan Setkab Pringsewu), A.Benny Saskia Oemasin, SH (Camat Banyumas), serta Anasrullah, S.Sos (Kepala Kantor Satpol PP Kabupaten Pringsewu) satu persatu bergantian maju membaca Alquran. 

Bila empat pejabat lainnya membaca ayat dalam Alquran sesuai apa yang diminta bupati yang dikenal sebagai Al Hafidz ini (orang yang hafal Alquran), Kasatpol PP Anasrulloh, S.Sos., justru menawar dengan hanya membaca ayat Qursi saja. Dengan senyum-senyum bupati menuruti permintan itu. 

Sementara Waskito Joko Suryanto, S.H., M.H., (Kabag Hukum dan Organisasi Setkab Pringsewu), yang beragam Nasrani diminta membacakan Injil sesuai yang dimintakan rohaniawan.  

Bupati Pringsewu KH. Sujadi nampaknya benar-benar menerapkan visi misinya, yakni seorang kepala satuan kerja yang dilantik harus pandai mengaji dan membaca Alquran. 

Bupati Pringsewu KH. Sujadi saat sambutan mengatakan promosi, mutasi dan rotasi dalam pemerintahan adalah sebuah proses alami dan keharusan sebagai bentuk pembinaan karir pegawai dan penyegaran suasana kerja.
“Hal ini agar capaian prestasi dapat lebih baik lagi. Dimana setiap pegawai diharapkan dapat merasakan suasana baru dan tantangan baru yang dapat membangkitkan gairah dan motivasi kerja,” katanya.

Menyinggung soal usai dilantik diminta membaca Alquran, menurutnya, memang tidak ada larangan. Justru menurutnya merupakan pengembangan nilai ibadah. “Supaya pejabat yang dilantik dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepad masyarakat,” tegasnya. 
Bahkan, menurutnya, bila yang dilantik banyak orangnya, Pringsewu juga banyak memiliki kiyai untuk mengujinya. ”Ini dimaksudkan agar melahirkan pejabat yang bersih dan taat beribadah, dan menjalankan tugasnya dengan baik,” pungkasnya.

Sakiti Hati Masyarakat Pringsewu
Pelantikan pejabat yang didominasi oleh mereka yang berasal dari luar Pringsewu, menurut aktifis kemasyarakatan Bambang, Baperjakat telah melukai perasaan masyarakat. “Saat Pilkada para pejabat tak memilih disini, mereka juga tak mengenal masyarakat dan mengerti seluk beluk wilayah. Bagaimana akan memiliki ikatan emosional dengan warga Pringsewu kemudian menuangkannnya dalam program untukmembangun kabupaten ini,” jelasnya.

Dia menduga bila Baperjakat justru tak berdaya mendapat tekanan dari provinsi. ”Bupati harus tegas dan berani membuktikan bila tak ada pihak manapun yang dapat menyetir  penempatan jabatan di kabupaten ini," tegasnya. 
Mengingat, menurutnya, sumber daya manusia di Pringsewu juga ada yang mumpuni mengemban jabatan itu. ”Bukan alergi terhadap pejabat impor tetapi akan lebih tepat bila memberdayakan SDM Pringsewu terlebih dahulu," pintanya. 

Hal senada diutarakan Sigit warga Pringsewu lainnya. Menurutnya, yang mengerti maunya masyarakat Pringsewu akan lebih tepat bila masyarakat Pringsewu yang diberi kesempatan mengemban amanah itu. ”Akomodir SDM di Pringsewu, setelah itu baru dari luar wilayah bila memang dibutuhkan,” pungkasnya. (kim/sag)
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Sedulur-sedulur jangan lupa komentarnya ya!

 
Support : Creating Website | AFAS | Ali Topan
Copyright © 2012. kabarpringsewu - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website Inspired Wordpress Hack
Proudly powered by Blogger