TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Puluhan angkutan desa (angdes) trayek Pringsewu-Sukoharjo-Kali Rejo-Banjar Rejo (Lamteng) tidak operasi, Selasa (14/2). Kendati demikian mereka enggan dikatakan mogok, melainkan istirahat kerja. Mereka memarkirkan angkutan tersebut di tepi jalan KH Gholib Pringsewu.
Seorang sopir Hendri mengatakan, aksi yang mereka lakukan merupakan bentuk solidaritas terhadap rekan-rekan yang izin trayeknya ditahan. Sebab, izin tersebut telah mati atau habis masa berlakunya.
Tapi ketika akan memperpanjang izin trayek itu, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) tidak lagi mengeluarkan izin operasi bagi angdes yang sudah tua. Perakitan dibawah tahun 2000.
Padahal mayorita angdes yang melayani angkutan orang dan barang di rute tersebut dibuat tahun 2000. "Yang diatas tahun 2000 paling hanya satu dua," tukasnya. Selain soal trayek, mereka juga ingin adanya penyeragaman tarif anak sekolah sebesar Rp 2000.
Seorang sopir Hendri mengatakan, aksi yang mereka lakukan merupakan bentuk solidaritas terhadap rekan-rekan yang izin trayeknya ditahan. Sebab, izin tersebut telah mati atau habis masa berlakunya.
Tapi ketika akan memperpanjang izin trayek itu, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) tidak lagi mengeluarkan izin operasi bagi angdes yang sudah tua. Perakitan dibawah tahun 2000.
Padahal mayorita angdes yang melayani angkutan orang dan barang di rute tersebut dibuat tahun 2000. "Yang diatas tahun 2000 paling hanya satu dua," tukasnya. Selain soal trayek, mereka juga ingin adanya penyeragaman tarif anak sekolah sebesar Rp 2000.
Kendati puluhan sopir angkot itu tidak bekerja, masih beberapa angkot lain yang melayani rute tersebut beroperasi. Sehingga pelayanan transportasi di rute Pringsewu-Sukoharjo tidak lumpuh.
Ketua Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (SPTI) Pringsewu, Awalludin membenarkan soal aspirasi para sopir tersebut. Tapi menurutnya, pihak Dishubkominfo memberi toleransi izin trayek angdes hingga tahun 2013.
Anggota Komisi C DPRD Pringsewu Suwono mengharap para sopir dapat menyampaikan aspirasinya secara damai dan tertib."Jika ingin, mari kita bicarakan duduk bersama dengan Dinas Perhubungan untuk menyelesaikan persoalan," sarannya.
http://lampung.tribunnews.com/2012/02/14/puluhan-angkutan-desa-mogok-beroperasi#.TznuiscopzE.facebook
0 komentar:
Posting Komentar
Sedulur-sedulur jangan lupa komentarnya ya!