Direktur Usaha ASDP Prasetyo Utomo mengungkapkan, saat KM Mitra Nusantara hendak sandar ke dermaga dua, arus bawah laut (alun) di sekitar dermaga dua cukup kencang.
KM Mitra Nusantara di dermaga dua pelabuhan bakauheni
Dikatakannya, di dekat jalur sandar dermaga dua terdapat palung yang menjadi pertemuan dua arus bahwa laut. Pada kondisi tertentu, imbuhnya, pertemuan dua arus tersebut membuat alun laut menjadi sangat kencang. Terutama pada saat arus laut pasang.
Dan sudah menjadi standar operating sistem (SOP), bila nakoda kapal merasa sulit sandar, ia harus berbupar sebanyak dua kali. Dan bila memang tetap tidak dapat melakukan sandar dengan mulus, jelas Prasetyo, maka proses sandar akan dibantu dengan kapal tong boat.
“KM Mitra Nusantara pun sudah melakukan manuver dua kali. Sebelum akhirnya dibantu oleh kapal tong boat yang memang telah kita siagakan di dermaga kapal cepat,” tandasnya, Jumat (24/8/2012).
Menurut Prasetyo, perusahaan memang memiliki rencana untuk membangun penahan alun ombak untuk mengurangi dampak dari pertemuan arus yang mengakibatkan derasnya arus bawah laut. Namun rencana tersebut, tambahnya, saat ini masih dalam tahap kajian.
Ia pun berharap alun laut akan dapat kembali tenang dalam beberapa waktu ke depan. Sehingga tidak mengganggu aktivitas sandar kapal di Pelabuhan Bakauheni.
0 komentar:
Posting Komentar
Sedulur-sedulur jangan lupa komentarnya ya!