Headlines News :
Home » » Inggris Tunjukkan Sinyal Bantu Rohingya

Inggris Tunjukkan Sinyal Bantu Rohingya

Written By Unknown on 8/04/2012 | 08.42

JAKARTA. Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia Rebeca Rajavi mengisyaratkan bahwa negaranya segera mengambil tindakan khusus terkait pembantaian dan pengusiran etnis Rohingya di Myanmar. Ini menunjukkan kemajuan sikap negara Barat yang sebelumnya lebih banyak bungkam. 
 Inggris Tunjukkan Sinyal Bantu Rohingya

"Kami akan memusatkan perhatian kepada isu ini dan melakukan yang sepantasnya hingga hak-hak asasi warga dihormati sepenuhnya," ucapnya, di kediaman Duta Besar Inggris, di Jakarta, Kamis (2/8).

Sebelumnya, negara-negara Barat cenderung diam menyikapi konflik berdarah antara kelompok Muslim minoritas dari etnis Rohingya dan kelompok mayoritas Buddha di Negara Bagian Rakhine, Myamar. 

PBB mulai menunjukkan itikadnya untuk menyelidiki tragedi ini melalui pengiriman Pemantau Khusus PBB untuk hak asasi manusia, Tomas Quintana, ke Myanmar. 

Walau demikian, Rejavi tetap mengungkapkan kerisauannya atas rangkaian insiden dalam konflik komunal tersebut. Terlebih, itu terkait dengan isu HAM yang diperjuangkan Barat. Ia mengaku akan mengupayakan lewat pembicaraan bilateral. 

"Terang saja kami khawatir atas peristiwa itu, khususnya terkait isu HAM dalam komunitas itu. Kami juga mengangkat isu ini bersama Pemerintah Myanmar dan juga presidennya," akunya. 

Represi terhadap kelompok minoritas di Myanmar ini pun diduga kuat dilakukan oleh etnis atas restu dan sokongan pasukan keamanan Myanmar. Selain pembunuhan, terjadi pula pembakaran rumah, pemerkosaan, penjarahan, dan penangkapan terhadap komunitas Muslim Rohingya yang tengah beribadah. 

Badan HAM PBB smengatakan, setidaknya 78 orang dilaporkan tewas sejak kerusuhan pecah pada Mei lalu. Selain itu, 1.200 orang dinyatakan hilang, dan 80 ribu orang mengungsi. 

Kepala Badan HAM PBB Navi Pillay pun meminta penyelidikan konflik ini. Pillay mengungkapkan, aparat keamanan Myanmar yang dikirim untuk menghentikan kerusuhan malah ikut melakukan penyerangan terhadap etnis yang terbuang ini. 

Hingga detik ini, Pemerintah Myanmar menolak mengakui etnis Rohingya sebagai warga negaranya. Mereka lebih dipandang sebagai imigran gelap dari Bangladesh. 

Diperkirakan 800 ribu warga Rohingya hidup di Provinsi Rakhine, Myanmar. Sementara, 200 ribu lainnya tinggal di Bangladesh. Senada dengan Myanmar, Bangladesh juga tak menganggap mereka sebagai warganya.

Sumber : Media Indonesia
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Sedulur-sedulur jangan lupa komentarnya ya!

 
Support : Creating Website | AFAS | Ali Topan
Copyright © 2012. kabarpringsewu - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website Inspired Wordpress Hack
Proudly powered by Blogger