TRIBUN-TIMUR.COM--Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla, bersama delegasi PMI dan OKI bertemu dengan Presiden Myanmar, U Thein Shein, di Istana Kepresidenan di Nay Pyi Taw, Myanmar, Jumat (10/8/12).
Mantan Wakil Presiden RI ini ke Myanmar dalam rangka membantu meredakan konflik yang terjadi antara masyarakat etnis muslim Rohingya dan etnis Rakhine di Myanmar.
Dalam pertemuan JK, U Thein mengizinkan JK untuk membantu menyelesaikan dan melihat langsung lokasi konflik. Terobosan JK ini, usai menggelar pertemuan konsultatif Organisasi Konferensi Internasional (OKI) di The Royale Chaulan Hotel, Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (3/8/12) pekan lalu.
Media Officer JK, Husain Abdullah, mengatakan, keberangkatan Jusuf Kalla, ke Myanmar, atas undangan pemerintah Myanmar yang sebelumnya meminta agar Jusuf Kalla membantu proses rekonsiliasi nasional di Myanmar pasca kemenangan Aung San Syu Ki.
Sebelumnya, Jusuf Kalla dijadwalkan berkunjung ke Myanmar September mendatang. Namun karena terjadinya konflik etnis di Rakhine maka kunjungan ini dipercepat, yang sekaligus mengagendakan bantuan kemanusiaan untuk korban konflik.
"Alhamdulillah, akhirnya Pak JK berhasil membuka akses masuk di daerah konflik. Misi kemanusiaan pun berlangsung untuk menggelar assesment di lokasi konflik," kata Uceng sapaan Husain Abdullah kepada Tribun Timur via BlackBerry Messenger, Jumat (10/8/12).
Menurut Dosen Hubungan Internasional Universitas Hasanuddin (Unhas) ini, JK telah berhasil meyakinkan pemerintah Myanmar agar akses untuk misi dan bantuan kemanusiaan dapat dibuka.
"Jusuf Kalla juga berharap bisa segera tercipta harmonisasi kehidupan di Rakhine untuk menciptakan perdamaian antar etnis yang bertikai di wilayah ini," Dirut Celebes TV ini menambahkan.
Dilansir Kompas.com, Presiden Myanmar menjelaskan pada JK bahwa pemerintah Myanmar menyesalkan adanya pemberitaan yang mengatakan terjadi konflik etnis yang berujung pada konflik agama.
Menurut mereka, pertikaian terjadi akibat aksi kriminal yang terjadi di dalam masyarakat yang berujung pada konflik komunal.
0 komentar:
Posting Komentar
Sedulur-sedulur jangan lupa komentarnya ya!