Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Perkebunan, Kehutanan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Pringsewu Jatiwan mengatakan, luas lahan pertanian padi sawah di Pringsewu 13.544 hektare.
Namun, saat musim tanam gadu (kemarau) tidak semua lahan sawah itu tertanami. Hanya tertanami 10.207 hektare. Sehingga sebanyak 3.337 hektare sawah di Pringsewu tidak produksi padi dalam satu kali musim tanam.
Belum lagi ditambah dengan luasan lahan yang terancam kekeringan selama musim tanam gadu. Tahun ini saja terdapat 652 hektar lahan padi terancam kekeringan. Rincinya, Kecamatan Pringsewu 425 hektare, Kecamatan Adiluwih 101 hektare, Kecamatan Sukoharjo 71 hektare dan Pagelaran 55 hektare.
Sebanyak 100 hektare di antaranya bakal kekeringan berat karena tidak adanya hujan dan jauh dari sumber air. Berada di Kecamatan Pringsewu 80 hektare, Kecamatan Adiluwih 2 hektare, dan Kecamatan Sukoharjo 18 hektare. Dengan begitu antara 600 ton- 650 ton padi di Pringsewu terancam tak panen.
Mengingat dalam satu hektare lahan sawah menghasilkan 6-6,5 ton padi."Tentunya, kami mengimbau ke petani untuk mengusahakan air. Bagi yang jauh dari sumber air supaya mereka swadaya," tukas Jatiwan.
Yang pasti, keuntungan petani di musim gadu ini semakin menipis. Karena modal yang dikeluarkan untuk tanam jauh lebih besar dari tanam rendeng.
0 komentar:
Posting Komentar
Sedulur-sedulur jangan lupa komentarnya ya!